Banyak Korban Akibat Mers

Banyak korban akibat mers, inilah artikel yang akan disampaikan pada kesempatan kali ini setelah lama sekali tidak menulis di blog kesehatan yang satu ini. Apa itu mers ? Mers adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus, dimana virus ini adalah jenis virus yang baru dari kelompok coronavirus (novel corona virus). Virus mers ini pertama kali dilaporkan pada bulan september 2012 di arab saudi.

Mers merupakan penyakit sindrom pernafasan yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan mulai dari yang ringan sampai dengan berat. Gejala dari mers yaitu demam, batuk, dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien mempunyai penyakit ko-morbid.

Meskipun jumlah kematian dan kasus virus mematikan MERS terus meningkat namun organisasi kesehatan dunia (WHO) masih belum menyatakan kasus MERS sebagai kedaruratan kesehatan global.

Mengutip laman WHO, jum’at (16/5/2014) anggota komite kedaruratan (emergency comitte) yang bertemu di Jenewa Selasa (13/5) mengungkapkan, Mers sudah menyebar ke negara Eropa, Asia, dan Amerika, serta membunuh setidaknya 30% penderita yang terinfeksi. Sampai saat ini WHO sudah menerima laporan bahwa sekitar 500 pasien mengalami MERS, namun belum ada bukti penularan MERS antar sesama manusia.

“Belum ada bukti bahwa ada penularan dari manusia ke manusia sehingga kami belum mengeluarkan kondisi untuk darurat kesehatan atau the conditions for a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC),” tulis WHO.

Asisten Direktur Jenderal WHO untuk keamanan kesehatan, Keiji Fukuda, mengatakan alasan utama untuk tidak menyatakan mengeluarkan status darurat MERS karena tidak mudah menyatakan suatu virus menyebar dengan mudah antar manusia.

Disamping itu, Ahli virus dari Inggris, Ben Neuman yang Liputan6.com kutip dari Nydailynews mengatakan, keputusan WHO terukur dan masuk akal untuk sebuah epidemi yang berkembang karena MERS merupakan penyakit yang sangat serius tapi penyebaran antar ke manusia sendiri masih diperdebatkan bahkan di Arab Saudi.

“Peraturan kesehatan global mendefinisikan PHEIC sebagai kejadian luar biasa yang menimbulkan risiko bagi negara-negara anggota WHO lain melalui penyebaran penyakit secara internasional dan mungkin memerlukan respons internasional yang terkoordinasi,” katanya.

Di lain pihak, Deputi III Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan dan KB Kemenko Kesra selaku Sekretaris Komnas Pengendalian Zoonosis, dr Emil Agustiono mengungkapkan status potensi darurat kesehatan secara internasional ini belum dikeluarkan mungkin karena melihat jumlah kematian yang masih sedikit walaupun kasus baru terus meningkat.

Yang terpenting, kata Emil, masyarakat dihimbau untuk menjaga higienis perorangan, menghindari kontak kerumunan orang banyak, tidak berkunjung ke peternakan unta atau berfoto sambil memegang hidung unta atau minum susunya.

Sebelumnya, ketakutan internasional tentang virus baru yang terus berkembang dalam beberapa pekan terakhir mengalami lonjakan kasus yang signifikan terutama di Arab Saudi. WHO melaporkan, sejak kasus MERS ini mencuat, ada 495 orang telah terinfeksi dan 152 di antaranya meninggal dunia.

Otoritas kesehatan Belanda baru-baru ini juga mengatakan bahwa pada hari Rabu ada seorang pria yang kembali dari Arab Saudi dan terindentifikasi MERS.

Source : health.liputan6.com

2 thoughts on “Banyak Korban Akibat Mers

Leave a reply to hendynuraen Cancel reply